Rabu, 31 Juli 2013

ONE TRUE GOD Resiko Sejarah Bertuhan Satu: Rodney Stark

 Penterjemah : M. Sadat Ismail
Cetakan : Pertama, April 2003
Penerbit : CV. Qalam Yogyakarta
Tebal buku : (X + 451) halaman




            Sejak berabad-abad yang lalu orang telah memulai menyembah sesuatu yang dianggap dapat memberikan keselamatan bagi dirinya. Baik itu alam, roh, dan ada juga yang tidak kasat mata, ini dinamakan “Tuhan”, ini merupakan kebudayaan manusia yang diistilahkan sebagai agama. Apakah tuhan melahirkan agama-agama yang berkembang sampai saat ini, ataukah agama-agama yang muncul dari tuhan itu sendiri, ataukah manusia yang menciptakan tuhan dan agama dan terus dipertahankan. Melalui buku One True God resiko sejarah bertuhan satu inilah, Rodney Stark mencoba menguraikan permasalahan tentang Tuhan khususnya Tuhan bagi monoteisme.
Ilmuwan-ilmuwan sosial banyak mengatakan ketidaksepakatannya terhadap sebuah istilah Tuhan. Tuhan merupakan hanya halusinasi bagi masyarakat dimana halusinasi itu membayangi ketakutan-ketakutan manusia dalam menjalani pelbagai kehidupan. Tetapi dalam konteks sejarah, manusia tidak terlepas dari hal yang sifatnya religius dalam mengisi kehidupan sosialnya.
            Monoteisme merupakan agama yang bertuhan satu memiliki perjalanan yang sangat panjang dalam sejarah manusia. Tidak bisa dipungkiri bahwa agama monoteisme sejak kemunculannya seperti Yahudi, Kristen, dan Islam tetap bertahan sampai sekarang. Dari sini kemudian muncul pernyataan bahwa agama monoteisme bisa bertahan di proses kehidupan, hal yang berbeda dengan agama-agama yang mempunyai banyak tuhan yang dengan segeranya mati seiring dengan tenggelamnya pula jaman yang menggandeng agama tersebut. Contohlah Dewa-dewa yunani yang mulai musnah ketika muncul pemikiran-pemikiran baru dari para filsuf  yang konteks berpikirnya kosmos.
            Buku ini layak dibaca oleh mahasiswa, akademisi, praktisi keagamaan bahkan masyarakat umum yang sadar akan arti pentingnya kehidupan beragama mampu membawa ke arah perdamaian. Pembahasan yang bersifat eksploratif dari penulis mampu membawa pembaca menelusuri sejarah agama monoteisme yang sampai sekarang mampu bertahan di tengah arus modernisasi ilmiah. Melalui khususnya di Indonesia, buku ini bisa dijadikan pembaca sebagai kesadaran historis sosial dalam mengahadapi banyaknya konflik yang mengatasnamakan agama. Buku ini juga mampu menumbuhkan persfektif dalam menjawab persoalan keagamaan di dunia saat ini. Buku ini menghadirkan suatu kesadaran yang baru tentang bagaimana memandang sebuah agama dalam ranah sosial ditengah langkanya tulisan agama yang kritis terhadap konteks historisnya, sedangkan banyak permasalahan agama yang belum mampu dijawab. Sehingga buku ini dapat dijadikan suatu bacaan yang sifatnya reflektif dalam menjawab persoalan keagamaan. Hanya saja dalam membaca buku ini pembaca harus memiliki kesadaran kritis, karena buku ini tidak menawarkan jawaban-jawaban persoalan agama. Buku ini hanya menjelaskan historis sosial agama secara eksploratif kritis. Pembaca diharapkan mampu memberikan solusi melalui persfektif sendiri yang dapat dimunculkan atas permasalahan dari bacaan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar